Pengertian Penyakit Zika, Virus, Gejala dan Penularannya

Pengertian Penyakit Zika, Gejala dan Penularannya. Virus Zika (ZIKV) merupakan sejenis virus dari keluarga flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Efek dari penyakit ini adalah dapat menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau penyakit Zika. Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak 1950-an. Virus Zika termasuk dalam garis virus flavivirus yang masih berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab penyakit dengue/demam berdarah.

Demam Zika merupakan bentuk penyakit ringan dari demam dengue, dimana sesorang yang terjangkit dirawat melalui istirahat dan tidak bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika memiliki kaitan dengan demam kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus bawaan artropoda yang lain.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai penyakit yang terkait dengan virus Zika di Amerika Latin pada akhir tahun 2015 hingga Januari 2016 telah menimbulkan keadaan darurat kesehatan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, WHO mengumumkan Status Darurat Kesehatan Internasional.

Pengertian Penyakit Zika, Virus, Gejala dan Penularannya

Penemuan Virus Zika

Zika pertama kali ditemukan pada tahun 1947 di Uganda di dalam tubuh monyet dengan nama Zika Forest. Pada tahun 1954 zika pertama kali menjangkit manusia di Nigeria, wabahnya dilaporkan menyebar di Afrika, Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik.

Penyebaran Virus Zika

Pada 2014, virus ini menyebar ke timur melintasi Samudra Pasifik ke Polinesia Perancis, kemudian ke Pulau Paskah dan pada tahun 2015, ia menyebar ke Amerika Tengah, Karibia, dan kini ia menyebar ke Amerika Selatan sebagai satu wabah besar. Pada Januari 2016, Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan panduan perjalanan untuk negara-negara tejangkit wabah, termasuk panduan langkah pencegahan yang dipertingkatkan dan pertimbangan untuk menunda kehamilan bagi wanita.

Menurut laporan, transmisi virus Zika pada janin dapat menyebabkan mikrosefalus pada bayi yang baru lahir. Badan-badan kesehatan dan pemerintah lain juga mengeluarkan peringatan yang serupa, sedangkan negara-negara seperti Kolombia, Ekuador, El Salvador, dan Jamaika, menasihati wanita untuk menunda kehamilan sehingga risiko tentang virus tersebut dapat lebih diketahui.

Penyebab Virus Zika

Virus Zika menyebar ke manusia oleh nyamuk Aedes yang telah terinfeksi. Prsoses penularannya terjadi ketika nyamuk ini terinfeksi setelah menggigit penderita yang telah memiliki virus tersebut. Nyamuk ini sangat aktif di siang hari dan hidup serta berkembang biak di dalam maupun luar ruangan yang dekat dengan manusia, terutama di area yang terdapat genangan air.

Virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke bayinya, namun kejadian ini sangat jarang. Virus Zika berkemungkinan ditularkan dari seorang ibu hamil pada janin di dalam kandungannya. Dapat pula bayi tertular pada waktu persalinan. Untuk proses penularan melalui menyusui belum ditemukan sehingga ahli medis tetap menganjurkan ibu yang terinfeksi untuk tetap menyusui bayinya.
Laporan lain menyebutkan bahwa virus Zika yang penularannya terjadi melalui tranfusi darah dan hubungan seksual.

Gejala Virus Zika

Gejala umum penyakit zika seperti gejala demam, gejala lain virus Zika yang ditemukan adalah:

1. Sakit kepala
2. Nyeri di belakang mata
3. Lelah

Gejala ini umumnya bersifat ringan dan berlangsung hingga sekitar satu minggu.

Masa Inkubasi

Mengenai periode inkubasi virus Zika masih belum diketahui, namun kemungkinan berlangsung hingga 2-7 hari semenjak pasien terpapar virus ini (terkena gigitan nyamuk penjangkit). Dari lima orang yang terinfeksi virus Zika, satu orang menjadi sakit akibat virus ini. Walaupun jarang, dapat terjadi kasus berat yang memerlukan penanganan lebih lanjut di rumah sakit, bahkan kematian.
Transmisi virus Zika yang terjadi di dalam kandungan dikaitkan dengan terjadinya mikrosefali dan kerusakan otak pada janin. Mikrosefali adalah kondisi dimana lingkar kepala lebih kecil dari ukuran normal.

Diagnosis Virus Zika

Diagnosa dapat dilakukan dengan tes darah untuk mendeteksi asam nukleat virus, mengisolasi virus, atau uji serologis. Selain melalui pengambilan darah yang biasanya dilakukan pada 1-3 hari setelah gejala muncul, urine dan air liur juga dapat menjadi bahan uji pada hari ketiga hingga hari kelima.

Pengobatan Virus Zika

Karena belum ditemukannya obat untuk penyakit ini, pengobatan virus Zika difokuskan kepada upaya mengurangi gejala yang dirasakan oleh pasien. Pengobatan terhadap gejala yang dialami dapat berupa pemberian cairan untuk mencegah dehidrasi, obat pereda rasa sakit untuk meredakan demam dan sakit kepala, serta istirahat yang cukup. Penggunaan aspirin dan obat anti peradangan nonsteroid lainnya tidak direkomendasikan sebelum kemungkinan pasien terkena dengue dapat dihilangkan.
Selama masa pengobatan pasien diharapkan untuk menghindari gigitan nyamuk selama terjangkit virus ini karena virus Zika yang dapat bertahan lama di dalam darah penderita dapat menyebar ke orang lain melalui gigitan nyamuk.

Pencegahan Virus Zika

Karena penyebaran melalui nyamuk, pencegahan terbaik adalah mencegah gigitan nyamuk. Anda dapat melakukan 3M untuk pencegahan awal. Menggunakan kelambu saat tidur dan perhatikan kebersihan diri dan lingkungan.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Virus_Zika
http://www.kaskus.co.id/thread/57d24165642eb655768b456d/kaskus.co.id/?utm_source=facebook&utm_medium=internalpost&utm_campaign=hotthread

http://www.alodokter.com/virus-zika

You might also like

0 Comments


EmoticonEmoticon