Pengertian Penyakit Glaukoma, Penyebab, Gejala, Jenis dan Pengobatan

Pengertian Penyakit Glaukoma, Penyebab, Gejala, Jenis dan Pengobatan
glaukoma (photo:thomasbond.co.uk)
Pengertian penyakit Glaukoma, penyebab, gejala, jenis dan pengobatan. Glaukoma termaksud dalam salah satu jenis penyakit mata dengan gejala yang tidak langsung. Artinya bahwa penyakit ini secara bertahap akan menyebabkan penglihatan pandangan mata semakin lama akan semakin berkurang sehingga akhirnya mata akan menjadi buta.


Penyebab

Glaukoma disebabkan karena saluran cairan yang keluar dari bola mata terhambat. Cairan yang terhambat akan membuat bola mata menjadi membesar dan bola mata akan menekan saraf mata yang berada di belakang bola mata. Jika dibiarkan lama, penekanan sarat mata ini menyebabkan saraf mata tidak mendapatkan aliran darah sehingga saraf tersebut akan mati.

Berikut penyebab-penyebab glaukoma

1. Meningkatnya tekanan bola mata di atas 20mmHg dan ini merupakan penyebab utama.
2. Hipertensi
3. Diabetes mellitus.
4. Emosi yang tidak stabil
5. Migrain
6. Penyempitan pembuluh darah dan lain-lain.
7. Kecelakaan/operasi pada mata sebelumnya
8. Menggunakan steroid (cortisone) dalam jangka waktu lama lebih dari 45 tahun
9. Miopia (rabun jauh)

Jenis-jenis glaukoma

Glaukoma Sudut-Terbuka Primer (Primary Open-Angle Glaucoma)

Ini merupakan tipe yang yang paling umum dijumpai. Kebanyakan glaukoma ini berasal dari riwayat keluarga. Gejalanya hampir tidak ada, hingga terjadi kerusakan berat dari syaraf optik dan penglihatan terpengaruh secara permanen. Tipe ini membutuhkan pengobatan seumur hidup untuk menurunkan tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Glaukoma Sudut-Tertutup Akut (Acute Angle-Closure Glaucoma)

Jenis Glaukoma ini lebih sering ditemukan karena gejalanya seperti sakit mata hebat, pandangan kabur dan terlihat warna-warna di sekeliling cahaya bahkan ada beberapa pasien yang merasakan mual dan muntah-muntah. Tipe ini termasuk yang sangat serius dan dapat membuat kebutaan dalam waktu yang cepat.

Glaukoma Sekunder (Secondary Glaukoma)

Glaukoma tipe ini biasanya disebabkan oleh kondisi lain seperti katarak, diabetes, trauma, arthritis ataupun operasi mata sebelumnya. Obat tetes mata atau tablet yang mengandung steroid juga dapat meningkatkan tekanan pada mata. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan tekanan pada mata bila sedang menggunakan obat tersebut.

Glaukoma Kongenital (Congenital Glaukoma)

Untuk tipe Glaukoma Kongenital biasanya ditemukan pada bayi yang baru lahir. Penyebabnya adalah sistem saluran pembuangan cairan di dalam mata tidak berfungsi dengan baik yang menyebabkan pembesaran mata pada bayi, bagian depan mata berair dan berkabut dan peka terhadap cahaya.

Gejala

Sering ditemukan penyakit Glaukoma tanpa ada gejala apapun atau tanpa terasa sakit, sehingga penyakit ini dijuluki si “pencuri penglihatan”. Namun bila ada gejala, yang dirasakan pertama kali antara lain: bila memandang lampu neon/sumber cahaya maka akan timbul warna pelangi di sekitar neon tersebut, mata terasa sakit karena posisi mata dalam keadaan membengkak, penglihatan yang tadinya kabur lama kelamaan akan kembali normal, rasa ingin mengedip terus-menerus dengan menekan kedipan berlebihan.

Pada beberapa orang dapat terjadi Glaukoma, walaupun tekanan bola matanya rendah, sedangkan sebaliknya pada beberapa orang dengan tekanan bola mata tinggi tidak merasakan sakit apapun yang bisa saja penglihatannya tetap masih normal ataupun sudah ada Glaukomanya.

Pengobatan

Langkah pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan obat-obat tetes, obat minum, prosedur pembedahan, prosedur laser atau kombinasi yang semuanya. Jika sudah diperiksa, biasanya dokter akan menyarankan pengobatan yang cocok sesuai dengan gejala atau jenis glaukoma.

Namun yang perlu diperhatikan adalah penggnaan obat-obatan glaukoma. Sebagian obat-obatan dapat berinteraksi kedalam tubuh, sehingga obat-obatan tertentu merupakan kontra indikasi (tidak boleh). Contoh penyakit yang mungkin terkena efek obat glaucoma tertentu :

1. Penyakit asma
2. Penyakit gangguan irama jantung
3. Alergi terhadap sulfa.
4. Ibu hamil

Bagi ibu hamil sebaiknya minta petunjuk dokter jika akan menggunakan obat-obatan glaukoma. Obat-obatan glaucoma sebagian besar disekresi ke air susu dan dapat menembus plasenta.

Sumber referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Glaukoma diakses tanggal 9 april 2015
http://jec.co.id/services/glaucoma-service/ diakses tanggal 9 april 2015

You might also like

0 Comments


EmoticonEmoticon